DIREKSI BII : AKUISISI BISA MENINGKATKAN PERFORMA PERUSAHAAN

|


Metrotvnews.com, Jakarta: Direksi Bank Internasional Indonesia Terbuka (BII Tbk) yakin akuisisi saham BII dari investor Sorak ke Malayan Banking Berhard atau Maybank, akan meningkatkan performa perusahaan dan akan memperkuat bisnis syariah BII.
Menurut Wakil Presiden Direktur BII Sukatmo Padmosukarso, selama ini Maybank dikenal sukses mengembangkan bisnis syariahnya di Malaysia. Namun rencana akuisisi Maybank terhadap BII masih menunggu pembicaraan dengan Bank Indonesia, terkait kepemilikan pemerintah Malaysia di BII dan beberapa bank lainnya di Indonesia. Di antaranya Lippo Bank dan Bank Niaga.
BII sendiri telah mengajukan ke Divisi Pengawasan Bank Indonesia, tapi belum melapor ke Divisi Perizinan Bank Indonesia. Rencana Maybank mengakuisisi BII menyebabkan harga saham BII sempat melonjak cepat, namun kembali stagnan di level Rp 495 per lembar saham.
Maybank berencana akan membeli 55,8 persen dari saham Konsorsium Sorak di BII senilai US$ 1,5 miliar. Sesuai dengan ketentuan, Maybank akan melanjutkan tender offer sisa saham 44,2 persen atau US$ 1,2 miliar.
Dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, BII Tbk menyetujui penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2007 sebesar Rp 202 miliar akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai. Menurut Direktur BII Fransiska Oei, dividen tunai ini sebesar 50 persen dari laba bersih perseroan.
Sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas Pasal 7 Ayat 1, sekitar Rp 4 miliar dari dividen ini akan digunakan sebagai dana cadangan. Sementara sisanya atau sekitar Rp 198 miliar akan dimasukkan sebagai laba ditahan.
Berdasarkan laporan akhir 2007, total aset BII Tbk mencapai Rp 55,1 triliun. Meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 53,1 triliun. Dari sisi pertumbuhan kredit bisnis inti, BII meningkat sebesar 26 persen dari Rp 26,3 triliun pada 2006 menjadi Rp 33 triliun pada 2007.
Sementara Non Performance Loan (NPL) atau kredit bermasalah BII hanya sekitar 2,22 persen. Turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 3,62 persen.(RIZ)

0 komentar: